Anak ialah karunia Allah sangat berharga yang dipunyai oleh ibu dan bapaknya. Nanti, anak merupakan generasi penerus untuk kedua ibu dan bapaknya. Hingga dari itu, mempunyai anak yang sholeh hendak jadi peninggalan buat kedua ibu dan bapaknya, walaupun mereka telah wafat.
Tiap orangtua tentu menginginkan anaknya berkembang jadi sholeh serta sholehah, dan sukses dunia akhirat. Tiap orangtua tentu menginginkan perihal yang terbaik buat anak- anaknya baik itu urusan di dunia ataupun di akhirat nanti.
Buat mensyukuri kedatangan buah hati, umumnya umat Islam menyelenggarakan aqiqah. Aqiqah merupakan menyembelih hewan( domba ataupun kambing) untuk orangtua yang memperoleh anugerah berbentuk kelahiran anak.
Dikutip dari bermacam sumber pada Kamis( 9/ 7) Paket Aqiqah Jakarta aqiqah dicoba oleh orangtua dengan hasrat mendekatkan diri kepada Allah serta bagaikan ungkapan rasa syukur atas nikmat sebab dikaruniai seseorang anak.
Dari Sulaiman bin Amir ad- Dhabiy, dia mengatakan,” Saya sempat mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Bersama( kelahiran) seseorang anak pria( terdapat kewajiban) aqiqah, dialirkan atas kelahirannya darah( hewan kurban), serta dihilangkan kotoran yang terdapat padanya.”
Hukum Aqiqah
Islam sudah mengendalikan seluruh hukum, ketentuan serta syarat buat melaksanakan sesuatu ibadah. Aqiqah dipecah jadi 3 hukum pelaksanaanya. Hukum tersebut ialah bagaikan berikut:
1. Wajib
Hukum melakukan aqiqah bagi para ulama merupakan harus. Dalam sesuatu hadits, Rasulullah bersabda:
” Sepanjang orangtua balita yang baru dilahirkan merasa sanggup melakukan aqiqah, hingga wajib lekas dilaksanakan.”
2. Sunnah Muakkadah
Komentar terkuat dari jumhur ulama bersumber pada hadits tentang hukum melakukan aqiqah merupakan sunnah muakkadah. Ulama pula membagikan uraian bila aqiqah merupakan penebus yang maksudnya aqiqah jadi tanda- tanda terlepasnya dari kekangan jin yang terdapat bersama balita sewaktu lahir.
3. Sunnah
Komentar Imam Malik serta Imam Hasan tentang penerapan aqiqah buat anak merupakan sunnah.
Waktu Penerapan Aqiqah
Waktu buat melakukan aqiah merupakan pada hari ketujuh lahirnya anak. Perihal ini bersumber pada sesuatu hadits, ialah bagaikan berikut:
Rasulullah bersabda:” Seluruh balita tergadaikan dengan aqiqah- nya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan( kambing), diberi nama, serta dicukur rambutnya.”( Shahih, HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
Ketentuan serta Tata Metode Aqiqah
Ada ketentuan serta tata metode yang wajib dipadati buat melaksanakan Aqiqah. Ketentuan serta tata metode aqiqah ialah bagaikan berikut.
1. Jumlah hewan aqiqah.
Ketentuan yang awal merupakan wajib mencermati jumlah hewan aqiqah. Buat anak pria, hewan aqiqah yang disembelih merupakan 2 ekor kambing ataupun domba. Sebaliknya buat anak wanita cuma perlu satu ekor kambing ataupun domba buat disembelih. Hendak namun bila buat anak pria tidak sanggup buat menyembelih 2 ekor, hingga seekor pula boleh.
2. Keadaan hewan aqiqah.
Ketentuan kedua, hewan yang digunakan buat aqiqah haruslah dalam keadaan yang sehat, tidak cacat, tidak kurus serta lumayan usia buat disembelih. Usia kambing ataupun domba yang hendak digunakan buat aqiqah umumnya berkisar satu tahun, dengan tipe kelamin jantan maupun betina. Disunnahkan pula, daging aqiqah hendaknya dimasak terlebih dulu. Ada dalam Alquran pesan Angkatan laut(AL) Baqarah ayat 172, Allah berfirman:
” Hai orang- orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik- baik yang Kami bagikan kepadamu serta bersyukurlah kepada Allah, bila betul- betul kepada- Nya kalian menyembah.”
3. Mencukur rambut anak.
Buat melakukan aqiqah, perihal awal yang wajib dicoba merupakan dengan mencukur rambut anak berumur 7 hari hingga gundul. Perihal ini supaya balita terbebas dari godaan setan yang menyertainya kala lahir. Ada pula doa dikala menyukur rambut balita dikala aqiqah